Rabu, 20 Juli 2011

Tauhid


NAMA : REZA SAFITRI
NIM : 10 54 0070
MATA KULIAH : ILMU TAUHID
DOSEN PEMBIMBING : KOMARRUDIN, M.SI
1. Apa pengertian dan urgensi mempelajari ilmu tauhid ?
Tauhid secara bahasa adalah mengesakan, adapun secara istilah, maka tauhid adalah mengesakan Allah Ta’ala dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya juga asma dan shifat-Nya.
                          Ilmu ini dinamakan Ilmu tauhid karena pokok pembahasannya dititik beratkan kepada ke-Esa-an Allah SWT. Tauhid adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi-Nya. Tujuan tauhid adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Sebab itulah pembahasan yang berhubungan dengan-nya dinamakan Ilmu Tauhid. Yang terpenting dalam Ilmu Tauhid adalah mengenai ke-Esa-an Allah. Tauhid adalah Ilmu yang membahas tentang Wujud-Nya Allah, tentang sifat-sifat yang wajib ada pada-Nya, sifat yang boleh di sifatkan kepada-Nya, sifat yang wajib di lenyapkan pada-Nya;juga membahas mengenai rasul-rasul-Nya serta meyakinka apa yang wajib pada mereka (Rasul-rasul Allah), pa yang boleh bagi mereka dan terlarang terhubung dengan mereka.
Urgensi mempelajari Ilmu Tauhid sebagai berikut :
Sesungguhnya Allah menciptakan segenap alam agar mereka menyembah kepadaNya. Mengutus para rasul untuk menyeru semua manusia agar mengesakanNya. Al-Qur'anul Karim dalam banyak suratnya menekankan tentang arti pentingnya aqidah tauhid. Menjelaskan bahaya syirik atas pribadi dan jama'ah. Dan syirik meru-pakan penyebab kehancuran di dunia serta keabadian di dalam Neraka.
 
Semua para rasul memulai dakwah (ajakan)nya kepada tau-hid. Hal ini merupakan perintah Allah yang harus mereka sampaikan kepada umat manusia. Allah I berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'." (Al-Anbiyaa': 25)

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tinggal di kota Makkah selama tiga belas tahun. Selama itu, beliau mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah, me-mohon kepadaNya semata, tidak kepada yang lain. Di antara wahyu yang diturunkan kepada beliau saat itu adalah:
"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNya' (Al-Jin: 20)

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mendidik para pengikutnya kepada tauhid sejak kecil. Kepada anak pamannya, Abdullah bin Abbas, beliau bersabda,

"Bila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan bila kamu me-mohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih)
Tauhid inilah yang di atasnya didirikan hakikat ajaran Islam. Dan Allah tidak menerima seseorang yang mempersekutukanNya.
 
Rasulullah  Shallallahu'alaihi wasallam mendidik para sahabatnya agar memulai dakwah kepada umat manusia dengan tauhid. Ketika mengutus Mu'adz ke Yaman sebagai da'i, beliau bersabda:

"Hendaknya yang pertama kali kamu serukan mereka adalah bersaksi, 'Sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah,' Dalam riwayat lain disebutkan, 'Agar mere-ka mengesakan Allah'." (Muttafaq 'alaih)
 
Sesungguhnya tauhid tercermin dalam kesaksian bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Maknanya, tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan tidak ada ibadah yang benar kecuali apa yang di bawa oleh Rasulullah r. Kalimat syahadat ini bisa memasukkan orang kafir ke dalam agama Islam, karena ia adalah kunci Surga. Orang yang mengikrarkannya akan masuk Surga selama ia tidak dirusak dengan sesuatu yang bisa membatalkannya, misalnya syirik atau kalimat kufur.
 
Orang-orang kafir Quraisy pernah menawarkan kepada Ra-sulullah r kekuasaan, harta benda, isteri dan hal lain dari kesenangan dunia, tetapi dengan syarat beliau meninggalkan dakwah kepada tauhid dan tak lagi menyerang berhala-berhala. Rasulullah tidak me-nerima semua tawaran itu dan tetap terus melanjutkan dakwahnya. Maka tak mengherankan, dengan sikap tegas itu, beliau bersama sege-nap sahabatnya menghadapi banyak gangguan dan siksaan dalam per-juangan dakwah, sampai datang pertolongan Allah dengan keme-nangan dakwah tauhid. Setelah berlalu masa tiga belas tahun, kota Makkah ditaklukkan, berhala-berhala dihancurkan. Ketika itulah beli-au membaca ayat:

"Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (Al-Israa': 81)
 
Tauhid adalah tugas setiap muslim dalam hidupnya. Seorang muslim memulai hidupnya dengan tauhid. Meninggalkan hidup ini pula dengan tauhid. Tugasnya di dalam hidup adalah berdakwah dan menegakkan tauhid. Tauhid mempersatukan orang-orang beriman, menghimpun mereka dalam satu wadah kalimat tauhid. Kita memo-hon kepada Allah, semoga menjadikan kalimat tauhid sebagai akhir dari ucapan kita di dunia, serta mempersatukan umat Islam dalam satu wadah kalimat tauhid.
2.  Sebutkan 3 nama lain Ilmu Tauhid yang anda ketahui dan jelaskan alasan penamaanya !
            1. Ilmu Kalam
Ilmu Kalam menurut Syekh Muhammad Abduh adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi-Nya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang wajib yang ditiadakan dari pada-Nya. Juga membahas tentang Rasulullah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada padanya, hal-hal yang jaiz dihubungkan pada diri mereka dan hal-hal yang terlarang menghubungkan pada diri mereka.

Sedangkan kenapa dinamakan dengan Ilmu Kalam, yaitu dikarenakan :
1. Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan tidak lepas daripada dalil-dalil akal yang sesuai dengan logika, dimana penampilannya melalui perkataan ( kalam ) yang jitu dan tepat. Ahli-ahli ilmu kalam adalah orang-orang yang ahli dalam berbicara, ahli dalam mengemukakan argumentasi dalam persoalan yang dibahasnya.

2. Persoalan yang terpenting dan ramai dibicarakan serta diperbincangkan pada masa-masa pertama Islam, terutama diawal pertumbuhan ilmu Kalam ialah Firman Allah ( kalam Allah ), yaitu Al Qur’an. Apakah kalam Allah itu Qadim atau Hadist.
2. Ilmu Ushuluddin
Ilmu Tauhid dinamakn juga dengan IlmuUshuluddin Karena objek pembahasan Utamanya adalah dasar-dasaragama yang merupakan masalahesnsial dalam ajaran Islam. Dan masalahkeprcayaanitu batul-betul menjadi dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam.
“Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal fikiran”
3. Ilmu Ma’rifat
Didalam dunia tasawuf, Ilmu ini disebut juga sebagai Ilmu Ma’rifat, yaitu karena pengetahuan Tauhidini adalah untuk dapat mengetahui benar-benar akan Allah dan segala sifat-sifat-Nya dengan suatu keyakinan yang kuat.
3. Jelaskan pengertian iman dan bagaimana pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.
 Contoh penerapan iman dalam kehidupan sehari-hari:

-          Tidak mendatangi atau meminta pertolongan kepada dukun/paranormal dan peramal
-          Tidak mempercayai azimat atau benda-benda tertentu.
-          Menyembah hanya kepada Allah
-          Mengikuti sunnah rosul/ melaksanakan ajaran-ajaran rasul
-          Meyakini bahwa al-qur’an adalah kitab yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad. Maka dari itu kita baca dan hayati isinya setelah itu kita terapkan dalam kehidupan.
-          Percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada dan diciptakan Allah.
-          Berbuat amar ma’uf nahi munkar
4. jelaskan pengertian dan kaitan antara tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah.
Tauhid Rububiyah
Yaitu mentauhidkan Allah dalam perbuatan-Nya, seperti mencipta, menguasai, memberikan rizki, mengurusi makhluk, dll yang semuanya hanya Allah semata yang mampu. Dan semua orang meyakini adanya Rabb yang menciptakan, menguasai, dll. Kecuali orang atheis yang berkeyakinan tidak adanya Rabb. Diantara penyimpangan yang lain yaitu kaum Zoroaster yang meyakini adanya Pencipta Kebaikan dan Pencipta Kejelekan, hal ini juga bertentangan dengan aqidah yang lurus.
Tauhid Uluhiyah
Mentauhidkan Allah dalam perbuatan-perbuatan yang dilakukan hamba. Yaitu mengikhlaskan ibadah kepada Allah, yang mencakup berbagai macam ibadah seperti : tawakal, nadzar, takut, khosyah, pengharapan, dll. Tauhid inilah yang membedakan umat Islam dengan kaum musyrikin. Jadi seseorang belum cukup untuk mentauhidkan Allah dalam perbuatan-Nya (Tauhid Rububiyah) tanpa menyertainya dengan mengikhlaskan semua ibadah hanya kepada-Nya (Tauhid Uluhiyah). Karena orang musyrikin dulu juga meyakini bahwa Allah yang mencipta dan mengatur, tetapi hal tersebut belum cukup memasukkan mereka ke dalam Islam.
Tauhid inilah yang menjadi inti pembahasan dari Kitab Tauhid, oleh karena itu penulis memberikan judul “Kitab Tauhid yang merupakan hak Allah terhadap hamba-Nya”. Judul ini diambil dari perkataan Rasulullah terhadap Muadz bin Jabbal di atas keledai, “Tahukah engkau apa hak Allah terhadap hamba-Nya, dan apa hak hamba terhadap Allah ?”, Muadz bin Jabbal, “Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui”, Hak Allah kepada hambanya yaitu agar hamba beribadah mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan Allah.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan kaitan antara tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yakni jika kita meyakini bahwa tidak ada yang membuat, mengurus, dan mengatur semua mahluk selain Allah maka otomatis kita juga percaya  sepenuhnya dan meyakini bahwa Allah-lah yang berhak menerima semua peribadatan makhluk, dan hanya Allah sajalah yang sebenarnya dan yang harus disembah. Apabila salah satu tauhid di atas ada yang tidak lengkap, maka seorang hamba bisa berkurang imannya atau bahkan telah keluar dari Islam.
5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang syirik dan bahayanya bagi kehidupan
DEFINISI SYIRIK.

            Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.

Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]


BAHAYA SYIRIK
1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).
a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).
c. Termasuk dosa besar yang terbesar.
2. Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).
b. Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-Zumar: 65).
c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
d. Pelakunya diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).
e. Kekal di dalam neraka.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6).
f. Syirik adalah dosa paling besar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 116).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Araaf: 33).
h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
( Qs. Al-Anam )
i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.
Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis”. (QS. At-Taubah: 28).